SIARAN.ID – Harga ayam potong dan telur di Kabupaten Tangerang, Banten, melonjak tajam. Meroketnya harga kebutuhan pokok pangan ini dipicu akan tibanya hari lebaran Idul Adha 1444 Hijriah dan kebutuhan masyarakat menjadi meningkat.
Informasi yang dihimpun siaran.id di sejumlah pasar tradisional, Rabu (28/6), kenaikan harga ayam potong yang dijual pada hari biasa berkisar 35 hingga 38 ribu rupiah perkilogram, namun mendekati hari lebaran Idul Adha tahun ini melonjak menjadi 45 ribu rupiah.
“Hari raya ini mah parah naiknya di harga Rp 45 ribu/kgnya, biasanya cuma Rp 35 ribu yang kecil, kalau yang gede Rp 38 ribu/kg aja ko,” ungkap Erwan, salah-seorang penjual ayam potong di lapak dagangannya Pasar Sentiong, Balaraja.
Meski harga jual tinggi, Erwan mengaku pembeli tidak begitu mengeluhkan karena beranggapan kenaikan harga tersebut hanyalah sementara.
Harga Telur Juga Meroket
Momentum lebaran Idul Adha tahun ini juga diikuti melonjaknya harga telur ayam. Tri (42), salah-seorang warga Pasar Kemis, mengaku pasrah atas meroketnya harga telur tersebut.
“Wajar sih, kalo harga telur naik. Setiap harinya juga pasti berubah, enggak stabil. Jadi, ya udah kita kan mau protes juga enggak bisa, karena harga tersebut juga tergantung dari supplier,” keluhnya.
Harga telur telah menyentuh angka Rp 31.000,- untuk perkilogramnya. Tiyono, selaku penjual telur di daerah Pasar Kemis mengatakan bahwa kenaikan ini tentu saja tidak stabil, bisa saja hari ini kenaikannya 300 rupiah namun esok hari berubah naik 500 rupiah.
“Yang pasti kenaikannya enggak stabil. Tergantung dari agennya, agen juga tergantung dari supplier. Seperti hari ini, kenaikannya hanya Rp. 200 perkilogramnya,” ujar Triyono saat ditemui di tokonya daerah Pasar Kemis, Rabu (28/6) sore.
Harga telur yang masih meroket ini tidak membuat para konsumen berhenti mengonsumsi telur. Mereka sudah paham karena pastinya harga telur ini tidak stabil. Dan salah-satu faktor pemicu kenaikan adalah harga pakan ternak yang tinggi. (Ne/Res/AR)