TANGERANG – Capucino cincau atau yang akrab dengan sebutan capcin kembali menggeliat penjualannya. Minuman sejenis es beraroma olahan campuran serbuk kapucino, es batu, susu, gula dan parutan cincau ini banyak digemari warga terutama dari kalangan remaja dan anak-anak.
Capucino cincau sempat booming pada tahun 2013. Hampir di setiap jalan dan titik keramaian publik seperti di depan mini market selalu ada penjual kapucino cincau. Namun sekitar tahun 2018 sempat redup, menyusul banyaknya persaingan produk dengan berbagai cita rasa dan varian topping yang dijual di masyarakat. Dan, kini capcin kembali menggeliat dan mulai banyak dibeli di pasaran masyarakat.
“Aku suka beli capcin karena rasanya manis harganya juga murah. Kadang kalo beli bisa mix pake cincau sama boba kadang juga suka polos ga pake apa apa rasanya tetep enak,” ungkap Aulia (15), seorang remaja yang suka es capcin, Sabtu (20/05) malam.
Kembali eksisnya capcin di pasaran selain lantaran harganya murah, dan brand-nya sudah familiar di masyarakat namun inovasi olahan mengikuti trend minuman yang berkembang.
“Peminatnya itu anak-anak, remaja, ibu-ibu juga masuk, kebanyakan dari mereka sih sukanya cincau dari pada boba, kadang ada juga yang maunya polosan tidak pake cincau atau boba” tutur Saepul (23), seorang pedagang es capcin kepada siaran.id di daerah Bojong, Cikupa, Kabupaten Tangerang.
Saepul mengaku es capcin yang dia pasarkan mengikuti trend minuman seperti sekarang ini yaitu dengan menambahkan boba lalu bisa menyatukan antara boba dan cincau dalam satu gelas minuman. Dengan begitu, selain rasa yang manis juga dengan topping boba dan cincau, serta harganya yang murah yaitu lima ribu rupiah per-cup konsumen dapat menikmati minuman yang sedari dulu viral ini. (EZ/AR)