TANGERANG – Tidak seperti anak-anak lain saat pulang sekolah langsung bergegas main, Ramadhan Fikri (12) harus menghabiskan waktunya dengan mengamen. Demi membantu keluarga yang dalam kesulitan ekonomi.
Bocah yang biasa dipanggil Bule ini, sebenarnya masih bersekolah dan duduk di bangku sekolah dasar. Sementara sang ayah bekerja sebagai sopir angkot, namun Bule mengikuti jejak kedua abangnya yang juga sama-sama mengais rejeki sebagai mengamen.
Dan Bule mengaku penghasilan yang didapat perhari dari mengamen bisa mencapai lima puluh ribu rupiah.
“Hasil dari mengamen ini lumayan untuk meringankan beban orang tua” ujarnya kepada Siaran.Id, Sabtu (5/6) siang.
Bocah kelas 5 (lima) sekolah dasar ini mengatakan mengamen merupakan inisiatif sendiri, dan tidak ada paksaan dari orang tua. Sepulang dari sekolah, Bule langsung beranjak ke daerah ia mengamen yaitu di kawasan lampu merah Ciledug, Tangerang, Banten.
“Aku kalau pagi kan sekolah dari jam tujuh pagi sampe dua belas siang, dan setelah sekolah baru aku ngamen dari jam satu siang sampe jam enam sore, “ tuturnya.
Sembari curhat, Bule mengaku inisiatif mengamen karena merasa tidak tega melihat orang tuanya selalu dalam kesulitan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dan dengan mengais rezeki di bawah terik matahari ia bisa membantu ibunya termasuk juga untuk membayar SPP (iuran-red) sekolahnya.
“Saya menyisihkan duit dari ngamen dua puluh ribu rupiah sehari untuk biaya sekolah,” kata Bule.
Ketika disinggung sampai kapan harus terus mengamen, Fikri mengatakan akan tetap mengamen karena bercita-cita menjadi seorag polisi.
“Karena kan kalo mau jadi polisi itu ya aku harus lanjutin sekolah sampe tamat SMA. Dan cuma dengan ngamen ginilah bisa membiayai sekolah,” ungkapnya. (NB/AR)