SERANG – Mesjid Agung Banten merupakan salah satu tempat wisata religi yang paling banyak dikunjungi selama libur lebaran Idul Fitri 1444 Hijriyah. Peninggalan bersejarah yang berlokasi di Desa Banten Lama, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Provinsi Banten ini juga ramai dikunjungi oleh peziarah dari luar.
Saat ini, Mesjid Agung Banten merupakan salah-satu peninggalan dalam kategori bangunan cagar budaya yang harus dilindungi. Singkat cerita, mesjid ini dibangun pada tahun 1552-1570 SM ketika Sultan Maulana Hasanuddin memerintah, yang memadukan dua unsur yaitu Jawa Kuno dan Tiongkok.
Mesjid Agung Banten menjadi primadona di mata pengunjung. Sebab selain tempat untuk berziarah ke Makam Sultan Maulana Hasanudin dan keluarga, menara Mesjid Agung Banten juga menjadi ikon wisata di Banten, bahkan menjadi ikon pemerintahan Provinsi Banten.
Tempat wisata satu ini bisa membludak tiga sampai empat kali lipat dibanding hari biasa dan hari libur. Banyak pengunjung lokal maupun luar Banten yang datang ke Mesjid Agung Banten seperti dari Cirebon, Kudus, Surabaya dan kota besar lainnya di Pulau Jawa.
Seperti halnya, pengunjung asal Surabaya, Rina (28) mengatakan, saat sedang mudik, dirinya bersama keluarga pertama kali mengunjungi Mesjid Agung Banten terutama pada momen libur Lebaran. Senin (01/5) siang.
”Saya baru pertama kali datang ke sini, mengisi liburan bareng keluarga besar sambil ziarah sebelum pulang ke Surabaya dan diberi rekomendasi wisata religi oleh keluarga di Tangerang, ya udah deh saya langsung ke sini.”ujar nya.
Sementara itu, untuk biaya parkir dipungut sebesar Rp10 ribu untuk kendaraan roda empat dan Rp. 5 ribu untuk kendaraan roda dua.
“Sudah mendekati kawasan Masjid, saya kaget sudah langsung dihadang oleh petugas parkirnya untuk parkir mobil, karena kata petugas parkirnya di dalam sudah penuh, jadi kita parkir di kawasan luar mesjid dan saya kaget karena harga tiket masuknya murah banget,” cerita Rina.
Usai memarkirkan kendaraan, para pengunjung berjalan kaki kurang lebih 200 meter dari lokasi parkir menuju lokasi untuk berziarah.
Kemudian setelah berziarah wisatawan menyempatkan untuk berswafoto di bawah payung-payung raksasa, juga menara mesjid Agung Banten yang menjadi salah satu ikon tempat tersebut.
Ada sebagian wisatawan yang tidak berziarah dikarenakan jumlah pengunjung atau peziarah yang sangat banyak sehingga mereka memilih untuk berswafoto dan menikmati pemandangan sore hari di halaman Mesjid Agung Banten ini.
“Sehabis sholat Ashar niatnya saya mau masuk ke pemakaman, tapi dilihat dari jauh aja banyak banget orang yang berdesakan mau masuk ke lokasi makam, jadi ya saya sama keluarga cuman foto-foto aja di luar Masjid, karena spot-spot foto di sini cukup banyak dan bagus-bagus jadi saya sangat merasa puas.” kata Yuli (48) salah satu wisatawan asal Jakarta. (NK/AR)