Berita  

Ribuan Pemudik Sepeda Motor Telah Menyeberang Melalui Pelabuhan Ciwandan

(Ruang Tunggu Pemudik yang akan Menyebrang di Pelabuhan Ciwandan Banten)

CIWANDAN – Setidaknya sudah tercatat sebanyak 7.562 unit sepeda motor telah menyeberang melalui  Pelabuhan Ciwandan Banten menuju Lampung. Demi kelancaran dan kenyamanan penyeberangan PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) juga menyediakan sejumlah fasilitas pendukung yang dapat diakses, khususnya pemudik motor selama arus mudik Angkutan Lebaran.

Melalui siaran pers yang diterima redaksi Siaran ID dari PT. ASDP Indonesia Ferry, Senin (17/4) siang, total jumlah kendaraan yang dilayani dari Ciwandan sudah sebanyak 9.759 unit.

Untuk truk logistik sebanyak 2.197 unit, selain sepeda motor pemudik sebanyak 7.562 unit menyeberang melalui jalur Ciwandan Banten menuju Panjang Lampung. Dan angka tercatat sebanyak itu sejak dimulainya pemberangkatan perdana pemudik lebaran Sabtu (15/4) dini hari hingga Minggu siang kemarin,” ujar Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin melalui rilis pers.

Ditambahkan Shelvy, Pelabuhan Ciwandan menjadi prasarana yang disiapkan untuk melayani para pemudik motor dari Jawa menuju Sumatera, dengan rute Ciwandan – Bakauheni, dan Ciwandan – Panjang. Para pemudik motor dapat mengakses layanan dari Ciwandan, dimana telah disediakan lahan parkir kosong yang “disulap” sebagai akses tollgate bagi pemudik motor.

“Dari pelabuhan Ciwandan, tercatat jumlah reservasi tiket roda dua rute Ciwandan – Bakauheni dari H-7 hingga H-1 sebanyak 22.152 unit atau baru sebesar 22,85 persen. Adapun reservasi tertinggi sebanyak 5.081 unit sepeda motor atau baru mencapai 21,39 persen pada 20 April 2023 atau H-2,” ungkap Shelvy.

Dan untuk rute Ciwandan – Panjang yang dilayani KM Dobonsolo (Pelni) pada H-3 s/d H-2 dengan total 3 trip, lanjutnya, tercatat jumlah reservasi sebanyak 3.045 unit sepeda motor atau sebesar 81,20 persen dengan reservasi tertinggi pada 20 April 2023 atau H-2 sebanyak 1.831 unit sepeda motor atau sebesar 73,24 persen.

Di Pelabuhan Ciwandan sendiri, terdapat 8 kapal yang beroperasi melayani pemudik motor menuju Pelabuhan Bakauheni dan Pelabuhan Panjang di Lampung, yakni KMP. Rishel, KMP. Raja Rakata, KMP. Trimas Fadhila, KM Mutiara Ferrindo 7, KMP. Athaya, KMP. Amadea dan KMP. ALS Elvina, dan KMP Kumala.

Percepat Proses Screening

Sementara itu, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Hendro Sugiatno usai menggelar rapat bersama pihak BPTD, KSOP Banten, Dir TSDP, Dishub Banten, Dirlantas, serta PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) guna mengevaluasi kondisi dan situasi arus mudik hingga Minggu (16/4) kemarin menyampaikan bahwa berdasarkan evaluasi terkait antrian truk di Ciwandan selama delapan jam pada Sabtu (15/4), pihaknya menyampaikan beberapa poin permasalahan. Pertama, terjadi peningkatan pergerakan truk menuju Sumatera dari Jawa yang mencapai 60 persen.

“Kedua terdapat satu kapal yang kurang, ketiga tugboat juga masih kurang,” kata Hendro.

Keempat, lanjut Hendro, adanya supir truk yang memilih untuk menaiki kapal yang sandar di Bakaheuni. Padahal, terdapat kapal yang disiapkan ke Pelabuhan Panjang. Kelima, masih terdapat penumpang yang datang ke pelabuhan tidak membawa tiket atau belum punya tiket, dan keenam, yaitu screening boarding pass yang dilakukan setelah penumpang masuk.

 

Mengatasi permasalahan tersebut, Kemenhub bersama dengan instansi terkait telah mengevaluasinya dan mengambil langkah-langkah penyelesaiannya.

“Pada tugboat terdapat penambahan berjumlah dua sekarang berjumlah empat, dan pergerakan kapal semakin cepat, kedua adalah bahwa untuk screening akan dipercepat,” kata Hendro.

Pihak Dirjen Perhubungan Darat juga menyatakan akan menjaga keseimbangan volume di masing-masing pelabuhan. Untuk kendaraan roda dua tetap akan diarahkan ke pelabuhan Ciwandan. Hendro meyakini bahwa jumlah truk akan berkurang karena adanya kebijakan pembatasan truk logistik.

“Untuk ke depan, kami akan membagi volume pelabuhan dan menghitungnya dengan v/c ratio, sehingga tidak ada pelabuhan yang kelebihan muat dan tidak ada juga yang kosong,” jelas Hendro.

Pada pernyataannya Hendro menjelaskan bahwa model di Pelabuhan Ciwandan sendiri adalah tipe kanal, di mana jika terdapat satu kapal yang sandar dan satu lagi keluar, maka tidak tersedia ruang kosong yang aman untuk dijadikan alur keluar-masuk. (AR)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *