TANGERANG – Sudah berjalan sekitar empat bulan terakhir ini harga jual cabai tak kunjung turun. Hal ini tidak saja meresahkan pembeli, namun juga menimbulkan kekhawatiran para penjual cabai yang ada di Kabupaten Tangerang, Banten.
Fauzi Bimo (35), salah-seorang penjual bumbu dapur dan sayuran di Pasar Sepatan merasa was-was terhadap kondisi usaha dagangnya tersebut.
“Gara-gara harga pada naik, pembeli yang biasanya membeli satu kilogram cabai sekarang cuma beli setengah kilogram atau bahkan seperempat saja,” keluhnya kepada siaran.id, Minggu (13/12/24) pagi.
Fauzi menjelaskan kenaikan harga jual cabai itu disebabkan musim hujan. Karena dengan adanya musim hujan, membuat para petani cabai tidak memiliki stok cabai yang banyak untuk menyuplai ke para pedagang di pasar.
“Harga cabai rawit satu kilogramnya saja sudah berkisar 60 ribu rupiah, dan tidak beda jauh dengan jenis cabai lainnya seperti cabai merah besar yang sudah diangka 56 ribu rupiah sekilonya sedangkan untuk cabai hijau mencapai 50 ribu rupiah untuk perkilogramnya,” urai Fauzi.
Ditambahkan Fauzi, kenaikan harga cabai ini biasanya akan terus berjalan sampai bulan Februari 2025 mendatang. Namun, tidak menutup kemungkinan akan turun lebih cepat jika tidak ada banjir atau tidak ada hujan yang berkepanjangan.
Sementara itu salah-seorang ibu rumah tangga yang juga merupakan pelanggan belanja cabai di lapak Fauzi, Yulan (45) mengatakan kenaikan harga cabai di Pasar Sepatan sudah terjadi sejak awal bulan September lalu di Pasar Sepatan.
“Saya sebagai ibu rumah tangga, merasakan sekali dampaknya. Jadi mengurangi masak-masak balado biar tidak banyak menggunakan cabai. Soalnya cabai di mana-mana mahal. Misalnya beli cabai campur setengah kilogram saja sudah 20.000 ribu rupiah, padahal sebelumnya cuma 15 ribu, belum beli lauk pauknya lagi,” keluhnya di sela-sela berbelanja di lapak dagang Fauzi. (RFH/AR)
