SIARAN.ID, Tangerang – Buah yang memiliki tekstur kenyal dan segar ini kini memang jarang ditemukan di pinggiran jalan. Dan rasanya seperti kombinasi antara kelapa muda dan kolang-kaling.
Mencari buah lontar adalah gampang-gampang susah, dan mungkin hanya di daerah-daerah tertentu saja pedagang yang menjualnya.
Tarso (30), salah-seorang pedagang buah lontar Jl. Raya Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten, mengaku peminat dari buah ini cukup tinggi selain karena memang untuk dikonsumsi biasanya digunakan untuk pengobatan, kelangkaan buah lontar di pasaran karena pasokan dari pusat memang sedikit.
“Biasanya enggak ditarget sih kalau jualan, selakunya aja berapa nanti langsung disetor ke bos. Saya jualan mulai dari jam 11 siang bang, paling pulang abis maghrib,” ujar Tarso pedagang buah lontar. , Rabu (12/07/2023).
Buah siwalan atau biasa disebut lontar ini dijual dengan harga Rp. 10 ribu untuk perbuahnya. Selain itu, air dari sadapan buah lontar dijual dengan harga Rp. 20 ribu perbotol.
Keuntungan dalam penjualan buah lontar adalah mengambil untung sendiri dari harga jual sekitar Rp. 5 ribu perbotolnya.
Tarso menceritakan, jika memang tidak laku air dari sadapan buah lontar akan dibuang karena memang ada batas waktunya. Paling lama jika disimpan di dalam kulkas bisa tahan selama kurang lebih tiga minggu, namun jika ditaruh di luar kulkas akan bertahan sekitar 1 sampai 2 mingguan.
“Enak bang rasanya manis mirip kayak air kelapa muda, enggak bikin eneg juga di perut,” ucap Mufid, salah-seorang warga yang kebetulan membeli buah lontar di lapaknya Tarso.
Menurut dari beberapa literasi buah lontar memiliki berbagai macam kandungan dan manfaat yaitu meredakan panas dalam, menjaga kesehatan ginjal, mengandung antioksidan, menjaga sistem pencernaan, dan memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh sebagai sumber energi. (MITS/AR)